KELASIKU #02

KATANYA SYUTING, KOK UPDATE MELULU
Dokumentasi di balik layar suatu produksi film merupakan catatan peristiwa; masih pantaskah bila disebut sebagai peristiwa kebudayaan(?). Para pegiat dan aktivis film di kota Makassar memeriahkan kotanya dengan banyak memproduksi film, mulai dari film-film yang bertujuan memproduksi pengetahuan maupun film-film yang ‘hanya’ memproduksi uang. Lahirnya video diary dan rekaman behind the scene merupakan bukti aktual bahwa mereka aktif, tidak hanya merekam kota dan ceritanya, tetapi juga merekam diri sendiri, yakni orang-orang yang eksis di balik layarnya.

Kamera bertugas pula sebagai penangkap citra. Setiap kamera behind the scene menyoroti para kru di lokasi syuting, seakan ada energi yang mengubah caranya bersikap. Istilah yang biasa kita dengar ialah ‘sadar kamera’. Bahkan tidak jarang para kru mengarahkan sendiri kamera ponsel ke diri mereka sambil berupaya mengonstruk imagenya masing-masing, terutama melalui unggah-simak story Instagram. Seakan ada urgensi untuk terus dan selalu mengabarkan kegiatan terkini kepada para followers. Tindakan semacam ini ialah penegasan kepada para followers-nya bahwa dirinya seorang pembuat film. Hazek!

Akhirnya tujuan memproduksi film kian gamang, yakni tidak lagi sebagai ruang eksplorasi, tetapi ‘hanya’ sebagai ruang onani. Semacam ada anggapan bahwa, ‘narsis dulu, kualitas kemudian’. “Katanya Syuting, Kok Update Melulu” merupakan upaya untuk mendiskusikan sekaligus menambal kebocoran-kebocoran dari balik layar suatu produksi film.

Rachmat Hidayat Mustamin @rachmathidayat___ bekerja sebagai atlit di medan kesenian. Ia mengerjakan film dan performance art menggunakan pendekatan-pendekatan puisi, atau, sebagaimana puisi mendekatinya. Selain mengurusi dua keponakannya yang rewel, sehari-hari ia berlatih mengalahkan dirinya sendiri. Bisa dihubungi di rachmathid@gmail.com