KELASIKU #11
February 29, 2020
KELASIKU #13
August 16, 2020
KELASIKU #11
February 29, 2020
KELASIKU #13
August 16, 2020

KELASIKU #12 | Dendang Irama Baru Record

SABTU, 7 MARET 2020
DI SIKU RUANG TERPADU

BERSAMA:
FAUZI AHSAN

KELASIKU #12 | DENDANG IRAMA BARU RECORD
Sejak tahun 1970-an Irama Baru memasuki kancah industri rekaman musik lokal. Di tahun-tahun sebelumnya mereka dikenal sebagai toko musik yang menjual piringan hitam dan perangkat musik lainnya. Fokus mereka sebagai label saat itu sudah jelas: mencari dan merekam musik-musik yang ada di Sulawesi Selatan. Live recording adalah metode yang dipilih yang nantinya disebarkan melalui kaset pita dan didistribusikan ke daerah-daerah di Sulawesi. Di tahun-tahun berikutnya saat cakram padat merambah, Irama Baru pun tidak ketinggalan masuk ke pasar tersebut dan membikin video klip disertai lirik yang berfungsi sebagai pemandu karaoke. Nama-nama seperti Iwan Tompo, Salma Rani, Dian Ekawati, dan Ridwan Sau adalah sedikit dari nama-nama musisi yang pernah dibesarkan oleh Irama Baru. Katalog musik Irama Baru begitu eklektik melintas dari losquin, alunan Mandar, hingga gambus Selayar.

Keragaman jenis musik di Sulawesi Selatan mengingatkan pada apa yang pernah disampaikan oleh Philip Yampolsky, etnomusikolog yang menghabiskan waktunya pada tahun 1990-an di Indonesia untuk mengerjakan proyek perekaman musik Smithsonian Folkways. Dia menuliskan bahwa ada begitu banyak musik yang belum terjamah dan didengarkan secara luas dibandingkan yang tersedia dalam bentuk satu atau dua CD. Yampolsky menuliskan hal tersebut pada liner notes Music of Indonesia, Vol. 15: South Sulawesi Strings yang merujuk kepada beberapa jenis musik yang belum sempat direkam pada saat itu, salah satunya adalah sinriliq.

KELASIKU #12 banyak membincangkan dinamika tersebut bersama Fauzi Ahsan yang melakukan penelitian soal sejarah Irama Baru untuk skripsinya, bagaimana pengaruh Irama Baru dalam kancah musik lokal, rilisan fisik bajakan yang banyak beredar dengan mendompleng nama label rekaman tersebut, dan seperti apa cara Irama Baru bertahan di tengah era distribusi musik digital hari-hari ini.