KELASIKU #13

KELASIKU #13 | KELINDAN KOTA DALAM FILM PENDEK
Lama tidak muncul, begitu muncul tiba-tiba. Aw!
Salah satu perangai bagaimana kota dihidupi dan direspon oleh warganya adalah melalui film. Posisi film-terlepas dari hiburan semata-mengajak penontonnya untuk menyelami dan memahami keanekaragaman kondisi sosial suatu tempat, baik itu dengan menyebutkan nama tempat secara lugas atau tidak sama sekali. Khususnya film pendek, kekhasan wahana ini tidak hanya berpacu dengan durasi sembari membeberkan kecakapan sinematografi, tapi juga bagaimana gagasan subjek atau kondisi suatu tempat-dalam hal ini kota-pantas dihadirkan atau diceritakan. Sejauh mana kemudian film pendek di Makassar bertalian dengan kota? Apakah itu menjadi sebuah hal penting? Bagaimana tuturan atau narasi lokal dalam film pendek mampu bertemu secara global? Apakah ada beban makna yang secara khusus dibawa oleh sutradara tertentu di Makassar pada film-filmnya?

Aditya Ahmad @ditsmad
Sineas muda asal kota Makassar yang malang melintang ke beberapa festival internasional bersama film-film pendeknya. Salah satunya Kado (2018) Memenangkan Film pendek terbaik dalam Venice International Film Festival 2018 untuk Orizzonti section.

Feranda Monica @ferandamonica
Sedang enggan disebut sebagai pembuat film, karena sedang berupaya menjadi tumbuhan. Walaupun begitu salah satu film pendeknya Menenggelamkan Mata (2016) pernah ditayangkan di Singapore International Film Festival 2017 melalui Program Fokus Sinema Indonesia.

Kemal Putra @iamkemalputra
Pegiat apresiasi, eksebisi, dan diskusi film. Kerap terlibat dalam pengelenggaraan festival film di kota makassar bersama @kinotika.id
Mengenai kesibukan sehari-hari beliau, mungkin bisa ditanyakan saja langsung ketika bertemu nanti.

KELASIKU #13 mengajak rekan-rekan sekalian tidak hanya mengobrolkan hal-hal yang sudah disebutkan di atas. Tidak juga terbatas pada teknis produksi sampai pengembangan cerita, namun hal-hal lainnya yang bisa saja tidak berhubungan tapi bisa saja diobrolkan sebagai ide cerita film pendek, seperti tafsiran mimpi menjadi nomor kupon porkas yang akurat sampai ragam bahasa isyarat bermain gaplek yang tidak terlihat.

Untuk hal-hal yang responsif seperti demikian KELASIKU menghadirkan Aditya Ahmad, Feranda Monica, dan Kemal Putra menceritakan sudut pandang sambil memandu menafsir mimpi menjadi cerita film atau bahkan berbagi prestasi turnamen gaplek daerah masing-masing yang belum diketahui netizen.

Minggu, 16 Agustus 2020.
Pukul 17.00 WITA