Pada awal 2019, SIKU muncul sebagai aksi atas urgensi kebutuhan ruang kerja bersama dengan semangat kolaborasi dan lintas disiplin dengan bekerja bersama di bawah satu atap. SIKU kini dihuni oleh 7 kelompok sebagai unit kerja; RITUS Street (Street Art),  SWARA SLEBOR (Musik), NARA LAB (Seni Media), Serikat Khatulistiwa (Film/Video), BNFR.PRO (Desain & Multimedia), OPSI COFFEE (Kedai Kopi) dan RGB SMOKE PIT (Daging Asap). 
SIKU menyediakan ruang untuk tumbuh kembang melalui pendekatan kolaboratif lintas disiplin dan fasilitas untuk berkegiatan bersama. Dalam prosesnya, SIKU mengeksplorasi teori dan praktik untuk membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam membaca isu-isu dan situasi terkini dengan sumberdaya yang tersedia di sekitar.
Bentuk-bentuk kolaborasi dapat berupa nongkrong, pameran, lokakarya, bermain domino, presentasi karya, residensi seniman, diskusi dan kelas-kelas alternatif. Melalui kegiatan dan program bersama pula, SIKU melebarkan jangkauan pertemanan di berbagai kawasan di Indonesia untuk terus aktif, bersinergi dan berkontribusi dalam pengembangan seni & budaya secara luas.
Dalam perkembangannya, SIKU menjadi ruang alternatif yang menawarkan pola kolaborasi dalam berbagai praktik, inisiasi program kegiatan dan aktivitas seni & budaya kontemporer di Makassar. 

TIM KELOLA

Rachmat M.

Dewan Penasehat


Rachmat Mustamin adalah sutradara, penulis, dan pembuat pertunjukan di Makassar. Ia tertarik pada trauma sejarah dan isu sosial, menghasilkan karya lintas-media. Pada 2019, ia mengikuti Residensi Penulis Indonesia di Jerman. Karyanya tampil di Jakarta Biennale, Biennale Jogja, Makassar Biennale (2020), dan Temu Seni Performans Indonesia Bertutur (2021). Ia menerima hibah dari British Council (2020) dan Helateater Salihara (2021). Lakonnya, "Sketsa-Sketsa di Kebun Warisan," tentang islamisasi DI/TII pada 1960-an, terpilih sebagai naskah terbaik pada Rawayan Award 2022 dan dipentaskan di FKSM 2023. Karya terbitannya termasuk "Sisir-Sisir Bunga Eja" (2019) dan "Indeks Penghabisan Manusia" (2023). Ia aktif di Rumata' ArtSpace dan Studio Patodongi, serta terlibat dalam proyek kolaborasi Batang-Batang Rupama tentang pinggiran kota Makassar.

M. Rais

Dewan Penasehat


Lulusan Politeknik Telkom, Bandung, kini menjadi seniman multi-disiplin dan desainer visual. Pendiri dan Direktur Kreatif BNFR.PRO, serta pembentuk duo audio-visual BOMBO pada 2015. Ia diundang ke RA #6 di Belanda (2016) dan mengikuti residensi di FACT Liverpool (2017) serta Makassar-Yirrkala Artist Exchange di Australia (2018). Terlibat dalam pameran internasional seperti Lightnight Liverpool, UK/ID Festival, Improve The City, Humanity Youth, dan SA PU Kisah. Pada 2018, mendirikan NARA LAB, laboratorium seni media. Penerima Dana Indonesiana tahun 2022 Kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif.